Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD)


1. Data Flow Diagram (DFD)
            DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
            DFD sering digunkan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan.
            DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Kelebihan utama pendekatan aliran data, yaitu :
  1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.
  2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem.
  3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui diagram aliran data.
  4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.
Disamping itu terdapat kelebihan tambahan, yaitu :
  1. Dapat digunakan sebagai latihan yang bermanfaat bagi penganalisis, sehingga bisa memahami dengan lebih baik keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem.
  2. Membedakan sistem dari lingkungannya dengan menempatkan batas-batasnya.
  3. Dapat digunakan sebagai suatu perangkat untuk berinteraksi dengan pengguna.
  4. Memungkinkan penganalisis menggambarkan setiap komponen yang digunakan dalam diagram.
DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD Levelled). Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukkan dan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. DFD leveled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.
Dalam DFD leveled akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang lebih rendah harus mampu mempresentasikan proses tersebut kedalam spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD leveled bisa dimulai dari DFD level 0 kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan hanya dilakukan bila perlu. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level x harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1 yang mendefenisikan proses pada level x tersebut. Proses yang tidak dapat diturunkan/dirinci lagi dikatakan primitife secara fungsional dan disebut sebagai proses primitife.
Komponen DFD
            Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Table Komponen DFD 
Ketentuan pembuatan DFD
Didalam pembuatan suatu DFD harus diperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut :
  1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
  2. Pemberian nomor pada komponen proses
  3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
  4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
  5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsisten secara logika
    Aturan-aturan Dalam Pembuatan DFD
    Dalam pembuatan DFD, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan agar dalam proses penggambarannya tidak terjadi kesalahan yaitu sebagai berikut :
  6. Antar Entity yang satu dengan yang lain tidak boleh berhubungan dengan anak panah secara langsung atau tidak boleh berhubungan atau berelasi.
  7. Entity tidak boleh langsung berhubungan dengan penyimpanan data (data store).
  8. Satu alir data boleh merepresentasikan beberapa struktur data.
  9. Untuk alasan kerapian (menghindari aliran data yang bersilangan), entitas eksternal atau data store boleh digambar beberapa kali dengan tanda khusus, misalnya diberi nomor.
  10. Semua objek harus mempunyai nama.
  11. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi.
  12. Aliran data harus selalu diawali dan diakhiri dengan proses atau entity.
Jumlah proses tidak lebih dari sembilan proses dalam sistem, jika melebihi maka sebaiknya dikelompokkan beberapa proses yang bekerja bersama-sama didalam suatu sistem.
 
2. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu teknik dokumentasi yang digunakan untuk menyajikan relasi entitas (sumberdaya, peristiwa, agen) yang tersimpan dalam database. Entity adalah obyek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata. Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.
Atribut adalah karateristik dari entity atau relationship yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. Nilai atribut merupakan suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut didalam suatu entity atau relationship.
 
Model Entity Relationship Diagram (ERD)
           Model data entity-Relation (E-R) dibangun berdasarkan persepsi dari dunia nyata yang mengandung himpunan dari objek-objek yang disebut entity dan hubungan antara objek-objek tersebut. Setiap objek bersifat unik, hal ini tampak dari atribut-atribut dimilikinya.
Simbol-simbol yang digunakan pada ER-D dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Simbol-simbol yang digunakan pada ER-D
 
Berikut adalah pengertian dari jenis-jenis atribut :
  • Key
 Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik.
  • Atribut Sample
Atribut yang bernilai tunggal.
  • Atribut Multivalue
Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instan entity.
  • Atribut Composite
Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu.
  • Atribut Derivatif
Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain.
Beberapa Jenis Relasi Antar Entitas
  • One-To-One
Sebuah entity A diasolasikan pada sebuah entity B, dan sebuah entity B diasolasikan dengan paling banyak sebuah entity A. Contoh :

  • One-To-Many
Sebuah entity A diasolasikan dengan sejumlah entity B, tetapi entity B dapat diasolasikan paling banyak satu entity A.










  • Many-To-Many
Suatu entity A dapat disosialisasikan dengan sejumlah entity B dan entity B dapat diasosiasikan dengan sejumlah entity di A.
 
 

Tahap pembuatan E-R-D yaitu :
  1. Menentukan Entitas yang terlibat.
  2.  Menentukan Atribut Key.
  3. Relasi antar Entitas dan menetukan Foreign Key.
  4. Derajat Relasi.
  5. Menentukan atribut Deskriftif (atribut yang bukan kunci).
 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rangkaian dan Komponen-Komponen Line Follower

Perancangan Database Dengan MySQL